
Resep Kue Pia Kering Enak dan Renyah, Cocok untuk Camilan dan Hampers Lebaran
Cara membuat kue pia kering ternyata tidak sulit, lho! Di Yogyakarta, kue pia lebih populer dengan sebutan bakpia, yang sudah dikenal sebagai camilan khas sekaligus oleh-oleh favorit wisatawan.
Selain mudah dibuat, kue pia juga bisa menjadi aktivitas seru untuk dilakukan bersama keluarga atau sahabat. Daripada selalu membeli, kenapa tidak mencoba membuat kue pia sendiri di rumah? Yuk, mulai petualangan kuliner seru dan ciptakan bakpia sendiri yang enak, legit, dan pastinya berkesan!
Apakah Pia Termasuk Kue?
Pia atau yang sering dikenal dengan bakpia memang termasuk jenis kue kering sekaligus camilan tradisional yang digemari banyak orang. Tekstur luarnya kering dan renyah, sementara isinya beragam, mulai dari kacang hijau, cokelat, keju, hingga durian.
Asal usul kue pia berasal dari Tionghoa dengan nama asli “dou sha bing” yang berarti roti kacang merah. Saat masuk ke Indonesia, khususnya di Yogyakarta pada awal abad ke-20, kue ini berkembang pesat di kawasan Pathuk sehingga dikenal dengan sebutan Bakpia Pathok. Nama “pia” sendiri berasal dari bahasa Hokkian yang berarti “kue daging,” karena dulunya pia menggunakan isian daging babi sebelum akhirnya beradaptasi dengan berbagai isian manis dan halal.
Kini, bakpia menjadi salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta yang paling populer. Banyak toko pia kering menawarkan variasi rasa modern dengan kemasan menarik, sehingga selalu ada inovasi baru yang membuatnya tetap digemari wisatawan.
Perbedaan Pia Basah dan Pia Kering
Kue pia sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu pia basah dan pia kering. Perbedaannya terletak pada tekstur kulit dan cara pengolahannya:
Pia Kering → Kulitnya tipis, renyah, dan berlapis-lapis. Proses pembuatannya melibatkan teknik menggiling dan melipat adonan berulang kali, tanpa perlu direndam minyak sebelum diberi isian.
Baca juga: Resep Kue Kering Ulat Hijau untuk Hidangan Lebaran
Pia Basah → Memiliki kulit lebih lembut dan kenyal karena kadar airnya lebih tinggi. Adonan cukup dilipat sekali, lalu direndam sebelum diisi, sehingga hasilnya lebih empuk dibanding pia kering.
Kedua jenis pia ini sama-sama punya penggemar tersendiri. Jika pia kering lebih tahan lama dan cocok sebagai oleh-oleh, pia basah biasanya lebih cepat habis dikonsumsi karena teksturnya lembut dan legit.
Resep dan Cara Membuat Kue Pia Kering Rumahan
Kue pia kering atau sering disebut bakpia kering kini hadir dengan berbagai varian rasa. Jika dulu pia hanya berisi daging babi, sekarang sudah banyak kreasi isian yang halal dan populer, seperti kacang hijau, cokelat, keju, hingga durian.
Membuat kue pia sendiri di rumah ternyata tidak sulit. Dengan bahan yang mudah ditemukan dan menggunakan oven sederhana, Anda bisa menyajikan camilan khas Yogyakarta ini untuk keluarga tercinta.
Bahan-Bahan Kue Pia Kering
- Adonan Kulit
- 250 gr tepung terigu
- 100 gr margarin leleh
- 50 ml air matang
- ¼ sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- Minyak goreng secukupnya
- Isian Kacang Hijau
- 150 gr kacang hijau kupas
- 100 gr gula pasir
- ¼ sdt garam
- ½ sdt vanili bubuk
- 1 lembar daun pandan (opsional, untuk aroma)
Langkah Membuat Isian Kacang Hijau
- Rendam kacang hijau semalaman, lalu rebus hingga empuk.
- Tiriskan, kemudian haluskan hingga lembut.
- Masak kacang hijau yang sudah dihaluskan bersama gula, garam, vanili, dan daun pandan hingga mengering.
- Setelah dingin, bentuk adonan isian menjadi bulatan kecil sesuai ukuran pia.
- Langkah Membuat Kulit Pia
- Campurkan tepung terigu, gula, dan garam dalam wadah besar.
- Tambahkan margarin leleh dan aduk hingga berbutir.
- Masukkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis.
- Diamkan adonan selama ±30 menit agar lebih elastis.
Baca juga: Resep Kue Kering Green Tea Lezat dan Mudah Dibuat
Cara Membentuk Kue Pia
- Ambil sedikit adonan kulit, pipihkan, lalu isi dengan bulatan kacang hijau.
- Tutup rapat dan bentuk bulat pipih.
- Ulangi hingga semua adonan habis.
- Proses Pemanggangan
- Panaskan oven pada suhu 180°C.
- Susun adonan pia di atas loyang yang sudah dialasi kertas roti atau diolesi minyak.
- Panggang selama 20–25 menit hingga kulitnya berubah kecokelatan dan kering.
- Dinginkan sejenak sebelum disajikan.
Tips tambahan: Agar pia lebih renyah, panggang dua kali. Pertama 20 menit, dinginkan, lalu panggang kembali 10–15 menit. Pastikan isian tertutup rapat agar tidak pecah saat dipanggang.
Faktor Penting dalam Membuat Kue Pia Kering yang Renyah dan Lezat
Sebelum mulai membuat kue pia kering, pastikan semua bahan dalam kondisi segar dan berkualitas. Bahan yang kurang baik akan sangat mempengaruhi hasil akhir, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan kue. Oleh karena itu, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan agar kue pia kering yang dihasilkan sempurna, yaitu:
1. Pemilihan Bahan Baku
Gunakan tepung terigu berkualitas untuk mendapatkan kulit pia yang renyah. Pastikan isian seperti kacang hijau, cokelat, atau keju dalam keadaan segar. Selain itu, gunakan margarin atau mentega yang baik karena kandungan lemaknya sangat mempengaruhi kelembutan dan tingkat kematangan kulit pia.
2. Proses Pengulenan dan Istirahat Adonan
Menguleni adonan dengan benar membantu pembentukan gluten pada tepung sehingga teksturnya lebih elastis. Setelah diuleni, diamkan adonan selama 30–60 menit sebelum dibentuk. Tujuannya agar adonan lebih mudah dibentuk, tidak mudah sobek, dan menghasilkan tekstur kulit pia yang merata.
3. Teknik Pengisian Adonan
Ketebalan kulit pia harus diperhatikan. Jika terlalu tipis, kulit mudah bocor saat diisi; sebaliknya jika terlalu tebal, tekstur renyahnya akan hilang. Pastikan saat menggulung adonan, ketebalannya seragam agar hasil pia lebih rapi, matang merata, dan terasa seimbang antara kulit dan isi.
4. Proses Pemanggangan
Panggang kue pia pada suhu 160–200°C selama 20–25 menit hingga kulit berubah kecokelatan. Atur jarak antar pia di loyang agar panas oven merata. Periksa suhu oven secara berkala supaya tetap stabil dan kue tidak gosong. Dengan pemanggangan yang tepat, pia akan matang sempurna dengan kulit renyah dan isian lembut.
(Untuk produksi dalam jumlah besar, gunakan oven kue pia dengan kapasitas lebih banyak agar hasil tetap konsisten. Mesin oven modern bahkan bisa menampung hingga 10 loyang sekaligus.)
5. Pendinginan dan Penyimpanan
Setelah matang, biarkan pia dingin di rak pendingin agar tidak lembab. Simpan dalam wadah kedap udara supaya tetap kering, renyah, dan tahan lebih lama. Jangan lupa selalu menutup wadah dengan rapat setelah dibuka agar pia tidak terpapar udara lembap yang bisa merusak teksturnya.
Cara Menyimpan Kue Pia agar Tahan Lama dan Tetap Renyah
Sama seperti kue pada umumnya, daya tahan kue pia sangat bergantung pada cara penyimpanan. Jika dilakukan dengan benar, kue pia bisa tetap renyah dan enak dinikmati dalam beberapa hari hingga minggu. Namun, jika cara penyimpanannya salah, pia akan cepat melempem, kehilangan rasa, bahkan bisa berjamur.
Berikut adalah beberapa tips efektif untuk menyimpan kue pia supaya lebih awet:
1. Gunakan Wadah Kedap Udara
Langkah pertama yang paling penting adalah menyimpan kue pia dalam wadah kedap udara. Wadah jenis ini membantu melindungi pia dari kelembaban yang bisa membuat teksturnya cepat berubah. Untuk hasil lebih maksimal, bungkus terlebih dahulu dengan plastik wrap atau aluminium foil sebelum dimasukkan ke wadah. Dengan cara ini, pia akan tetap terjaga kerenyahannya lebih lama.
2. Hindari Sinar Matahari Langsung
Kue pia sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari paparan sinar matahari. Suhu yang terlalu panas atau cahaya langsung dapat mempercepat proses oksidasi pada bahan, membuat kulit pia cepat kering dan rasanya berubah. Meletakkan pia di dalam pantry atau lemari penyimpanan akan menjaga kualitas tekstur dan cita rasanya tetap stabil.
3. Penyimpanan Jangka Panjang di Freezer
Untuk memperpanjang masa simpan hingga beberapa minggu, pia bisa dibungkus dengan aluminium foil lalu dimasukkan ke dalam kantong freezer atau wadah kedap udara sebelum disimpan di dalam freezer. Metode ini menjaga tekstur pia tetap kering dan isian tidak cepat basi.
Saat ingin menikmatinya, cukup keluarkan pia dan biarkan mencair secara alami pada suhu ruangan. Hindari memanaskannya langsung di oven agar teksturnya tidak berubah terlalu keras.
4. Manfaatkan Vacuum Sealer
Jika ingin pia benar-benar tahan lebih lama, gunakan vacuum sealer untuk menghilangkan udara di dalam kemasan. Udara adalah penyebab utama timbulnya jamur dan kelembaban pada makanan.
Dengan teknik vakum ini, pia akan lebih awet, tidak mudah melempem, dan rasanya tetap terjaga. Cara ini sangat disarankan bagi penjual pia atau siapa pun yang ingin menyimpannya dalam jumlah banyak.
5. Jaga Kebersihan Saat Membuat dan Mengemas
Kebersihan adalah faktor utama yang sering terlupakan dalam penyimpanan kue. Pastikan area kerja, peralatan, dan tangan dalam keadaan bersih sebelum membuat atau mengemas pia.
Kotoran atau kelembaban sedikit saja bisa memicu jamur berkembang lebih cepat. Selain itu, lakukan pengecekan rutin pada wadah penyimpanan. Jika terlihat tanda-tanda kelembaban atau pia mulai berjamur, segera pisahkan agar tidak merusak kue lainnya.
Nah, itulah resep lengkap kue pia kering yang bisa Anda coba di rumah. Namun, jika ingin lebih praktis tanpa harus repot membuat sendiri, Anda bisa memilih Kue Kering Bellarosa sebagai solusi. Cocok disajikan untuk lebaran, acara keluarga, maupun hantaran spesial, karena rasanya lezat, kemasannya elegan, dan siap dinikmati kapan saja.